Harianmahakam.com – Penajam. Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) usai digelar dengan berlangsungnya pemilihan pada tanggal 27 November 2024 kemarin. Hasilnya, berdasarkan quick count (hitung cepat) pasangan Mudyat Noor – Waris Muin unggul dengan perolehan suara lebih dari 37,37 %, disusul Desmon Hariman – Naspi Arsyad dengan 28,37 %, Andi Harahap – Dayang Dona dengan perolehan 18,62% dan Hamdam – Basir dengan perolehan 15,65 %.
Data tersebut diatas merupakan data hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga survey, meskipun terdapat perbedaan namun tidak signifikan sehingga berdasarkan hasil hitung cepat dapat dipastikan pasangan calon nomor urut 1 (Mudyat – Win) keluar sebagai pemenang dalam Pilkada PPU.
Menyikapi hasil tersebut, Ketua LSM Guntur, Kasim Assegaf mengucapkan selamat kepada paslon Mudyat Noor – Waris Muin.
“Inilah kompetisi, pasti ada yang menang dan kalah, tetapi poin pentingnya bukan soal menang kalah melainkan siapa yang berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif, karena politik bukan hanya sekedar mengejar dan mendapatkan jabatan an sich, yang harus dilihat adalah pasca pemilihan ini apa yang bisa dilakukan untuk membangun daerah, baik itu pasangan calon yang menang maupun yang kalah, dan kita ucapkan selamat kepada Mudyat Noor – Waris Muin yang berdasarkan hasil quick count menang dengan angka yang meyakinkan.” Ungkap Kasim.
Kasim juga berharap, kedepan Mudyat-Win dapat menjadi pemimpin yang memberikan keteladanan kepada seluruh elemen masyarakat di PPU dengan model kepemimpinan yang merangkul, akomodatif dan mengedepankan visi kesejahteraan rakyat serta berorientasi pada pembangunan yang tidak hanya fisik tetapi juga non fisik.
“Apapun itu kita berharap pemimpin PPU kedepan dalam hal ini Mudyat – Win, bisa membuktikan kepada masyarakat PPU bahwa mereka bisa menjadi pemimpin yang amanah, menjadi tauladan bagi seluruh elemen masyarakat PPU, selama ini kita melihat setiap kepala daerah hanya sibuk membenahi infrastruktur, sementara aspek pembangunan non fisik seperti peningkatan SDM tidak begitu menjadi prioritas, kedepan kita ingin melihat pemimpin PPU bisa memperhatikan pembangunan manusia di PPU.” Ujarnya.
Ketua LSM Guntur itu juga mewanti-wanti terkait dengan komitmen dari sosok Mudyat Noor, menurutnya, Mudyat Noor bukanlah putra daerah asli PPU dan banyak pihak meragukan kapasitas serta kapabilitas pasangan yang dinyatakan menang berdasarkan hasil quic count itu.
“Saya bicara realitas, ada keraguan terhadap komitmen dari beliau (Mudyat Noor), karena beliau ini kan baru muncul di PPU ketika mencalonkan diri sebagai calon bupati, sehingga wajar jika ada pihak-pihak yang meragukan komitmennya, disinilah waktunya bagi dia untuk membuktikan bahwa memang dia datang bukan untuk sekedar berkuasa sebagai seorang kepala daerah, tetai lebih dari itu dia memang punya komitmen yang teguh untuk memajukan dan membangun PPU.” Terangnya.
Kasim juga menyoroti latar belakang paslon nomor urut 1 tersebut, dimana keduanya berlatar belakang pengusaha.
“Kita semua mengetahui, latar belakang pasangan ini kan sebagai pengusaha konstruksi dan tambang. Saya sebagai bagian dari masyarakat PPU berharap agar kelak setelah resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati PPU, tidak membawa manajemen perusahaan ke dalam pemerintahan, kita berharap keduanya mampu menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik, kebijakan yang diambil senantiasa mengedepankan aspek-aspek pelayanan kepada masyarakat PPU. Saya sampaikan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah sekaligus bentuk penghormatan saya kepada pemimpin PPU yang segera akan ditetapkan dan kemudian dilantik dalam hal ini Mudyat-Win.” Tegasnya.
Bukan tanpa alasan, Kasim menyampaikan pokok-pokok pikirannya sebagai refleksi yang dialami PPU dalam beberapa periode kepemimpinan PPU yang seringkali bermasalah dengan hukum.
“Saya kira kita semua paham, selama periode kepemimpinan di PPU, selalu saja ada masalah-masalah hukum yang mengarah pada keterlibatan kepala daerah, maka kepada Mudyat-Win kita meletakkan amanah agar kedepan tidak ada lagi kepala daerah yang harus berakhir dijeruji besi.” Ucapnya.
Kasim menghimbau, agar semua pihak bisa membantu pemerintah dalam membangun daerahnya, kasim mengatakan, bahwa majunya sebuah daerah akan tergantung pada tiga komponen utama.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat PPU, termasuk yang kalah dalam pilkada ini, untuk bersama-sama membantu pemerintah dalam mensukseskan pembangunan, jangan biarkan pemerintah berjalan sendiri. Karena sependek pengetahuan saya, majunya sebuah daerah akan ditentukan tiga komponen utama, yakni pemerintah, sumber daya alam, dan masyarakat daerah itu sendiri. Dalam konteks ini, komitmen yang kuat dari pemerintah untuk memajukan daerah sangat dibutuhkan, namun komitmen itu juga harus didukung dengan tersedianya sumber daya alam yang memadai untuk dikelola dan diolah menjadi pendapatan daerah, dan yang ketiga sekaligus yang paling penting adalah, adanya keinginan dari masyarakat untuk maju dan memajukan daerah. Jika Mudyat-Win dapat memadukan tiga komponen itu, maka kita pasti akan melihat PPU yang maju dan bermartabat sebagaimana yang kita harapkan.” Pungkasnya.(red.hai)