Harianmahakam.com – Penajam. Selangkah lagi, Mudyat Noor dan Waris Muin resmi memimpin Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyusul penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memastikan pasangan Mudyat – Win sebagai pemenang Pilkada yang digelar bulan November lalu.
Mengacu pada jadwal dan tahapan pilkada serentak 2024, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih akan dilangsungkan pada tanggal 10 Februari 2025 mendatang. Dengan kata lain 41 hari kedepan, PPU akan memiliki pemimpin daerah definitif.
Mensikapi hal tersebut, Ketua LSM Guntur, Kasim Assegaf menyampaikan pentingnya bagi Bupati terpilih untuk melakukan proses adaptasi.
“Kalau kita lihat tahapan pemilu yang diumumkan KPU itu kan sudah jelas, tanggal 10 Februari 2025 nanti pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Kita kan sama-sama tahu, beliau ini baru masuk PPU kurang lebih 1,5 tahun terakhir ini, jadi menurut saya beliau perlu segera melakukan adaptasi dengan PPU.” Ungkapnya.
Disinggung terkait adaptasi seperti yang dimaksudkannya Kasim menjelaskan, “Proses adaptasi yang saya maksud ini luas ya maknanya, terlepas dari hasil pilkada yang menempatkan beliau sebagai pemenang, tetapi tetap saja beliau bukanlah orang yang lahir dan besar di PPU, olehnya itu sebelum beliau memimpin secara definitif nantinya, perlu dilakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, aktivis termasuk insan pers. Ini tujuannya agar beliau sebagai bupati ketika memimpin paham kondisi psikologi sosial masyarakatnya.”
Kasim menambahkan, “Kemudian terkait pemerintahan, rasanya perlu dibentuk tim transisi untuk memetakan mana OPD yang perlu dirombak, mana yang tidak perlu. Sehingga ketika nanti bertugas beliau sudah tidak perlu lagi sibuk, semua sudah terkondisi. Tapi saya kira beliau orang punya pengalaman, pasti sudah memikirkan ini jauh-jauh hari, tugas kita sebagai masyarakat adalah mengingatkan beliau siapa terlupa.” Ujar Kasim menambahkan.
Kepada media ini pria yang juga dikenal dengan sebutan “Habib” ini juga menyampaikan harapannya kepada Bupati PPU terpilih.
“Saya kira ini pernah saya sampaikan dalam beberapa kesempatan ya, bahwa saya berharap, agar Bupati dalam hal ini saudara Mudyat Noor, benar-benar memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat PPU terutama dalam struktur pemerintahannya. Jangan sampai penempatan pejabat seperti Kepala Dinas misalnya didasarkan pada aspek suka dan tidak suka, apalagi karena balas budi politik. Kita harapkan agar beliau benar-benar memperhatikan aspek profesionalitas dan kompetensi pejabat yang akan menduduki jabatan tertentu.” Harapnya.
Kasim juga menghimbau kepada seluruh tim ses Mudyat – Win, agar tidak membebani Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan berbagai bentuk cawe-cawe dalam pemerintahan dan lainnya.
“Saya percaya Mudyat – Win itu tahu proporsi orang-orang disekitarnya, jadi jangan dikte melalui cawe-cawe tim ses, biarkan beliau berdua memimpin dengan leluasa tanpa terbebani dengan perilaku tim ses yang ingin mendapatkan porsi lebih.” Tutupnya.
Sebagaimana diketahui bahwa pasangan Mudyat – Win menang dalam pilkada serentak 27 November lalu dengan perolehan suara lebih dari 38% dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih oleh KPUD PPU. Dengan demikian 41 hari kedepan PPU akan memiliki pemimpin definitif.(red.hai).